Bagaimanakah Anda bisa tetap menjadi positif di dunia yang negatif? Bagaimana kita bisa tetap optimis ketika kita mengalami pencobaan yang berat dalam hidup kita?
Apakah Anda bisa tetap bersukacita?
Bagaimanakah Anda bisa bersukacita?
Kita bisa melihat sumber sukacita itu berasal dari Galatia 5:22 yang mengatakan, “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita…”
Dan Filipi 4:4 mengingatkan kita dengan mengatakan bahwa, “Bersukacilah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: bersukacitalah!”
Kebahagiaan itu tergantung dari apa yang terjadi, “Happiness depends on happenings.”
Tetapi sukacita itu berbeda dengan berbahagia.
Sukacita itu lebih dalam.
Sukacita itu sebuah sikap.
Sukacita itu sebuah pilihan untuk bersukacita.
Anda dapat memilih untuk bersukacita, sekalipun Anda berada di bawah tekanan kesulitan dan masalah yang besar.
Sukacita itulah yang membuat Anda bisa menikmati hidup Anda sehari-hari. Ketika kita belajar untuk memilih bersukacita, kehidupan kita akan menjadi luar biasa.
Sebagai orang Kristen, kita bisa menjadi orang-orang yang paling positif di dunia ini? Mengapa bisa demikian?
Rasul Paulus menyebutkan 3 alasan mengapa orang Kristen bisa menjadi orang paling positif di dunia berdasarkan Roma 5:
- Karena kita punya pengharapan di dalam Kristus.
- Karena Tuhan mempunyai tujuan di balik setiap perkara.
- Karena Tuhan menyertai kita.
Saya akan membahas ketiga alasan mengapa kita harus bersukacita dan menjadi orang yang paling positif:
1. KITA MEMPUNYAI PENGHARAPAN
Roma 5:1-2
1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. 2 Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.
Rasul Paulus menjelaskan bahwa hasil dari kasih karunia Allah menyebabkan kita bermegah (bersukacita) dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Bagi orang Kristen, tidak ada situasi yang menyebabkan dirinya tidak ada pengharapan! Harapan selalu ada bagi orang Kristen.
Pepatah mengatakan: “Seorang bisa hidup 40 hari tanpa makanan, 3 hari tanpa minuman, dan 8 menit tanpa udara, tetapi satu menit pun tidak bisa hidup bilamana tidak ada pengharapan.”
Kita mempunyai pengharapan di dalam Kristus.
Para peneliti dari Cornell University mempelajari 2500 tahanan perang dunia ke-2. Mereka menyimpulkan bahwa tahanan yang dapat mengatasi penderitaannya adalah mereka yang mempunyai pengharapan.
Banyak orang punua pengharapan, tetapi mereka mendasarkan pengharapannya bukan pada sesuatu yang solid atau kokoh tetapi sesuatu yang rapuh dan semu.
Dan banyak orang mendasarkan pengharapan mereka pada sesuatu yang salah seperti: deposito, gaji besar, bisnis dan karir, keluarga yang baik, pendidikan atau jabatan. Semuanya itu bersifat sementara dan bisa hilang lenyap, ketika semuanya itu hilang lenyap maka pengharapan mereka pun akan hilang lenyap akibatnya mereka jatuh dan mengalami stress dan depresi berat.
Orang Kristen memiliki alasan untuk menjadi orang yang positif sebab kita bersukacita di dalam pengharapan kepada Kristus. Anda berharap kepada Kristus Penyembuh ketika Anda menderita sakit penyakit. Anda percaya bahwa Dia pasti menyembuhkan penyakit Anda dengan memilihkan dokter yang tepat, obat yang tepat, tindakan medis yang tepat. Anda dikondisikan berada bersama orang yang tepat di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat sehingga Anda mendapatkan pertolongan pada waktunya.
Ibu Aching Ali menaruh pengharapannya hanya kepada Tuhan Yesus, Sang Penyembuh yang Ajaib, ketika ia divonis kanker hidungnya. Dan Tuhan menyediakan orang-orang yang tepat untuk memberikan nasehat dan dorongan semangat, bertemu dengan dokter yang tepat, dan Tuhan pun menyediakan apartemen di saat ia membutuhkannya selama hampir 2 bulan. Di saat Ibu Aching Ali mengalami titik terendah dalam kondisi fisik maupun mentalnya, Tuhan mengutus orang-orang untuk mendoakannya, memberinya semangat baru, dan dukungan-dukungan lainnya.
Jika Anda menaruh pengharapan kepada Tuhan Yesus, Anda akan menemukan jalan keluar dan pertolongan pada waktunya. Kristus itulah Tuhan dan Gembala yang Baik!
Anda bisa menjadi orang yang positif dan hidup dalam sukacita karena Anda mempunyai pengharapan yang solid dan kuat.
2. TUHAN MEMPUNYAI TUJUAN
Selanjutnya, kita dapat bersukacita karena Tuhan mempunyai tujuan di dalam setiap situasi atau perkara dalam hidup orang-orang yang mengasihi Dia.
Roma 5:3-4
3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, 4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Bahasa Yunani menterjemahkan kata “kesengsaraan” dengan kesulitan yang mengacu pada “hidup di bawah tekanan”
Orang Kristen dapat menjadi orang yang positif sekalipun ia sedang di dalam situasi yanh negatif karena kita mengetahui bahwa TUHAN MEMPUNYAI TUJUAN di balik situasi atau kesengsaraan itu.
Di sinilah yang membedakan kita dengan orang dunia, yaitu “perspektif” kita. Dan perspektif itu akan menentukan bagaimana kita bereaksi terhadap masalah di pekerjaan, masalahan di rumah, masalah kesehatan.
Rasul Paulus berkata bahwa sebagai orang Kristen kita dapat bersukacita sekalipun di dalam saat-sat yang paling sulit karena kita mempunyai pengharapan dan kita mengetahui bahwa Tuhan bekerja di dalam kehidupan kita. Inilah perspektif kita dan kita punya perspektif.
Rasul Paulus pun mengingatkan kita bahwa “kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan.”
Kesengsaraan itu menghasilkan sesuatu.
Kesengsaraan memiliki sebuah tujuan.
Kesengsaraan memiliki sebuah nilai.
Adalah lebih mudah untuk mengatasi kesengsaraan bilamana Anda mengetahui ada tujuan di balik kesengsaraan itu dan kesengsaraan itu bukanlah hal yang sia-sia.
Apakah yang dihasilkan dari kesengsaraan?
1). Rasul Paulus berkata “kesengsaraan kita menghasilkan ketekunan” (Roma 5:3).
Dalam bahasa Yunani, kata “Ketekunan” itu mengandung arti, “Kemampuan untuk mengatasi tekanan” atau “sikap yang tidak mudah menyerah” ketika kita dapat melewati masa sukar tanpa menyerah, keyakinan kita akan bertambah kuat, memberikan kita kemampuan untuk mengatasi tekanan yang lebih besar pada saat kesulitan datang lagi di masa depan.
2). Rasul Paulus mengatakan “ketekunan menimbulkan tahan uji” (Roma 5:4).
Tuhan menginginkan kita menjadi orang-orang yang rendah hati, murah hati dan besar hati. Dan Dia menggunakan kesengsaraan untuk membentuk kita menjadi orang-orang yang dikehendaki-Nya. Tuhan bisa memakai masalah dan kesulitan hidup kita untuk menimbulkan ketekunan dan tahan uji (karakter).
Hal inilah yang menghasilkan sukacita sorgawi.
3). Rasul Paulus mengatakan “tahan uji menimbulkan pengharapan” (Roma 5:4).
Ingatlah kata “pengharapan” di dalam Alkitab bukan berarti atau tidak sama artinya dengan “I wish atau I want.”
Pengharapan artinya memiliki keyakinan kuat pada kuasa Kasih Kristus.
Orang yang punya pengharapan percaya bahwa masalah dan kesulitan hidupnya bukanlah untuk menghancurkan hidupnya tetapi justru dirancang untuk membangun pengharapannya.
Apapun penyebab masalah dalam hidup Anda.
Apakah masalah itu disebabkan oleh diri Anda sendiri, atau masalah itu disebabkan oleh orang lain, atau masalah itu disebabkan oleh iblis. Setiap masalah yang terjadi pastilah atas seizin Tuhan. Jika Anda seorang Kristen, tidak ada satupun masalah yang datang ke dalam hidup Anda secara kebetulan. Masalah itu terjadi atas seizin Tuhan dan Tuhan punya tujuan melalui masalah tersebuat untuk mendatangkan kebaikan bagi Anda yang mengasihi Dia.
Ketekunan, tahan uji dan pengharapan dihasilkan hanya apabila kita memilih untuk bersikap benar. Dan apa yang dimaksud dengan bersikap benar? Bersukacita!
Anda bersikap benar terhadap masalah dengan bersukacita. Ketika Anda belajar bersukacita di dalam masalah dan kesengsaraan Anda, Tuhan akan memakai masalah dan kesengsaraan Anda untuk mendatangkan kebaikan bagi hidup Anda.
Orang Kristen dapat menjadi positif dan bersukacita di tengah-tengah kesulitan dan kesengsaraannya karena ia percaya bahwa selalu ada pengharapan di dalam Tuhan Yesus dan karena Tuhan mempunyai tujuan yang lebih besar daripada masalah Anda.
3. TUHAN MENYERTAI ANDA
Di dalam Roma 5:11 Rasul Paulus menyebutkan alasan ketiga mengapa kita dapat bersukacita.
Roma 5:11
11 Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu.
Kita dapat bersukacita (bermegah) dalam Allah, apa pun situasi dan keadaan kita karena Tuhan menyertai kita selalu di manapun kita berada atau apapun yang kita sedang hadapi.
Dalam Yesaya 43:2 ada janji Tuhan bahwa Dia akan menyertai umat-Nya. Anda yang hidup dikuasai oleh ketakutan naik pesawat terbang, kapal laut, kendaraan atau pergai jauh, Anda membutuhkan janji Tuhan ini.
Isaiah 43:2
2 Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.
Sebagai orang percaya, kita telah menerima pendamaian melalui Kristus Yesus. Dengan demikian kita menjadi sahabat Allah dan persahabatan ini akan berlangsung selamanya. Dan tidak ada apa pun yang dapat memisahkan kita dari Tuhan dan dari kasih-Nya sebab Dia berjanji akan menyertai kita. Dan inilah alasan kita untuk memilih bersukacita.
TIPS MEMBANGUN SUKACITA
Sukacita itu seperti otot. Semakin Anda aktifkan, semakin Anda latih, semakin kuat dan samkin besar otot Anda. Ada 4 cara melatih otot sukacita di dalam hidup Anda.
Cobalah Anda melakukan keempat langkah di bawah ini selama 6 minggu ke depan dan lihatlah perubahan dalam hidup Anda. Saya menjamin bahwa Anda akan menjadi lebih positif, Anda akan menjadi orang yang penuh sukacita. Dan keempat hal di bawah ini telah mengubah hidup saya saat saya mengambil keputusan untuk melakukannya.
1. Pertama, biasakanlah sikap suka bersyukur dan berterima kasih.
1 Tesalonika 5:18
18 Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
Inilah sikap bersyukur. Catatlah ini bahwa kita tidak mengucap syukur karena, tetapi di dalam segala hal.
Para Psikolog mengatakan sikap suka bersyukur dan berterima kasih adalah perasaan paling sehat dan paling bagus. Hans Seyle, bapa psikologi bidang study “stress” mengatakan bahwa mengucap syukur menghasilkan energi kekuatan yang lebih besar dari sikap-sikap lainnya.
Orang yang suka bersyukur dan berterima kasih adalah orang yang paling berbahagia. Orang yang suka bersyukur adalah yang memilih untuk sukacita.
Anda bisa bersyukur dan berterima kasih atas segala kebaikan Tuhan dan mulailah menaikan nyanyian syukur kepada Tuhan. Anda bisa bersyukur dan berterima kasih atas kebaikan pasangan Anda dan ucapkanlah terima kasih dan berikan kata-kata pujian kepadanya. Anda bisa bersyukur atas bantuan seseorang dan ucapkanlah terima kasih kepadanya.
Amsal 28:7
7 TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.
Jika Anda adalah orang yang tidak bisa bersukacita, mulailah menyanyi nyanyian syukur kepada Tuhan dengan segenap hati Anda dan lihatlah sikap Anda akan diubah oleh Tuhan saat Anda membiasakan diri untuk menyanyi nyanyian syukur kepada Tuhan.
2. Kedua, biasakanlah sikap suka memberi kepada Tuhan
Tuhan Yesus mengajarkan bahwa “Adalah lebih berbahagia (bersukacita) memberi daripada menerima.” (Kisah 20:35)
Rasul Paulus mengatakan “Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.” (2 Korintus 9:7). Mengapa? Karena kita akan menjadi serupa dengan Tuhan pada saat kita membiasakan diri suka memberi dengan murah hati sebab Tuhan pun memberi dengan murah hati.
Sebagai tambahan, pemberian kita menentukan seberapa banyak Tuhan dapat bekerja di dalam hidup kita. Ketika kita memberi kepada-Nya dengan sukacita, kita membuka diri kita sendiri untuk menerima sesuatu dari Tuhan tanpa batas.
Dalam Maleakhi 3:10, Tuhan memberikan tantangan kepada kita dalam hal memberi persembahan persepuluhan dan persembahan khusus. Firman Tuhan ini menjelaskan bahwa pemberian kita mengubah kutuk menjadi berkat;
Pemberian kita membawa kita mendekat kepada Allah;
Pemberian kita membuka tingkap langit;
Pemberian kita menyebabkan perlindungan Allah turun atas hidup kita.
Dan inilah sukacita yang dicurahkan atas hidup kita, saat kita membiasakan diri suka memberi kepada Tuhan dengan suka cita dan dengan murah hati.
3. Ketiga, biasakanlah diri Anda suka menolong dan berbuat kebaikan kepada orang lain.
Tuhan Yesus berkata, “Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.” (Markus 8:35)
Dan di dalam Efesus 6:7-8 Rasul Paulus mengingatkan kita untuk membiasakan diri suka menolong orang lain dan melakukan kebaikan seperti kepada Tuhan dan bukan manusia, dengan demikian kita akan menerima balasannya dari Tuhan.
Sukacita itu timbul ketika kita berhenti menjadi orang yang egois, orang yang hanya memikirkan kepentingan diri sendiri. Sukacita itu timbul ketika kita mulai menaruh perhatian kepada kebutuhan orang lain dan berusahan untuk menolongnya.
Ada banyak pelayanan yang terbuka di gereja ini.
Jika Anda mempunyai talenta mengajar, daftarkanlah diri Anda untuk melayani sekolah minggu atau mengajar di kelas KOM, BPN. Jika Anda mempunyai talenta melayani, bukanlah rumah Anda untuk ibadah COOL. Jika Anda mempunyai talenta dalam doa, daftarkanlah diri Anda mulai bergabung dengan tim perisai doa, atau pendoa menara doa.
4. Keempat, biasakankah diri untuk bersaksi tentang kasih Kasih Kristus dan bawalah mereka kepada Tuhan Yesus, muridkanlah mereka di gereja.
Tuhan Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.” (Lukas 15:10)
Sukacita saya yang terbesar adalah pada saat saya menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat saya secara pribadi. Dan sukacita saya terbesar kedua adalah pada saat saya bersaksi, berkotbah, membawa orang kepada Tuhan Yesus, membawa mereka masuk hadirat Tuhan dan hidup mereka diubahkan oleh Tuhan.
Cobalah Anda bayang apa yang akan terjadi kelak di sorga: seseorang yang dibawa Anda kepada Yesus mendatangi Anda berkata, “Aku ingin mengucapkan terima kasih untuk perhatian, kasih, doa-doa dan waktu yang engkau berikan kepadaku. Aku ada di sini karena engkau peduli dan mengasihi aku dengan menceritakan Kasih Kristus yang menyelamatkanku.”
Saya ingin beritahu Anda, saat itu pasti menjadi saat-saat yang paling indah dan penuh sukacita. Dan hal itu harus dimulai pada saat ini Anda harus menceritakan Yesus Kristus sebagai Jalan keselamatan kepada orang-orang yang Anda kasihi.
Kapan kali terakhir Anda membawa seseorang kepada Kristus dan Anda muridkan dia menjadi orang Kristen yang setia beribadah? Anda dapat memupuk sukacita sorgawi itu jika Anda suka bersaksi dan membagikan firman Tuhan.
Rasul Paulus berkata, “Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan.” (Roma 10:1). Apakah Anda memiliki beban untuk menyelamatkan banyak orang? Berdoa dan mohonlah beban itu kepada Tuhan.
Sukacita itu memang sukar dipahami karena membutuhkan latihan dan disiplin yang kuat. Budaya orang-orang dunia berkata, “Hiduplah dan uruslah dirimu sendiri, jangan urus hidup orang lain. Jangan kepo!”
Tetapi Tuhan mengajarkan kita bahwa sukacita datang dengan membiasakan diri suka bersyukur dan berterima kasih, memberi milik kepunyaan kita, waktu kita dan membagikan firman Tuhan.
Saya menantang Anda untuk coba melakukan keempat hal ini selama enam minggu ke dapan. Jika Anda melakukannya dengan setia, saya menjamin hidup Anda akan diubahkan oleh Tuhan dan Anda menjadi orang paling positif yang penuh dengan sukacita.