Pernahkah Anda menghadapi goncangan badai dalam kehidupan Anda? Ataukah Anda sedang mengalami goncangan badai kehidupan yang datangnya secara tiba-tiba, melampaui kekuatan Anda, dan seolah-olah perahu kehidupan Anda akan tenggalam ditelan badai itu?
Berikut di bawah ini saya ingin membagikan beberapa prinsip kebenaran yang bisa kita pelajari berdasarkan pengalaman para murid Yesus:
1. Ketaatan tidaklah menjamin kehidupan akan bebas dari badai kesulitan, namun ketaatan Anda akan mengaktifkan kuasa Allah bekerja dan memberkati kehidupan kita (Matius 14:22-24)
Yesus memberi perintah kepada para murid untuk menyeberang namun sebelum perahu tiba di seberang danau tiba-tiba datanglah angin sakal.
Kadangkala antara perintah Tuhan untuk “pergilah” dan “tibalah dengan selamat” di seberang di tengah perjalanan bisa saja terjadi datangnya “angin sakal.”
Para murid barusan saja melihat Yesus memberi makan 5000 orang laki-laki tidak termasuk perempuan dan anak-anak hanya dengan 5 ketul roti dan 2 ekor ikan; sisanya 12 bakul. Bukankah seharusnya iman mereka telah dikuatkan dan siap menghadapi apa pun?
Mereka semuanya lupa akan mujizat yang luar biasa itu, ketika ketakutan datang dan masuk ke dalam hati mereka sekali pun Yesus telah berpesan bahwa mereka akan bertemu dengan Tuhan di seberang danau itu.
Mereka lupa akan kuasa-Nya yang bekerja melakukan mujizat dan janji-Nya untuk ketemu di seberang sana. Mengapa? Karena ketakutan dan kebingungan telah masuk dan menguasai hidup mereka.
Apabila Tuhan tidak menenangkan ‘badai’ kehidupan Anda, maka Dia pasti hadir di tengah-tengah badai kehidupan Anda. Hadirat-Nya itu pasti akan menenangkan hati Anda. Hadirat-Nya itu pasti akan memberikan Anda keberanian untuk melangkah keluar dari perahu Anda dan berjalan di atas badai dengan iman yang teguh.
2. Ketakutan bukan berarti sebuah kegagalan atau akhir dari segalanya tetapi alarm yang memberi peringatan bahwa kita membutuhkan Tuhan.
Saat Anda menjadi takut, bukanlah berarti bahwa Anda sudah gagal. Ketakutan justru menyadarkan kita bahwa kita adalah manusia biasa, yang penuh keterbatasan. Kita membutuhkan Juru Selamat, Tuhan Yesus Kristus.
Seperti para murid Tuhan Yesus ketika perahu mereka dihantam angin sakal mereka semuanya menjadi takut.
Namun demikian, kita tidak boleh dikuasai oleh ketakutan, sebab ketakutan dapat membuat kita lupa akan janji Tuhan. Seperti para murid, mereka lupa akan janji Tuhan bahwa mereka akan bertemu Tuhan di seberang danau.
Di saat Anda takut, cobalah Anda mengatasi ketakutan Anda dengan mengingat akan janji Tuhan dan berdoalah!
Mengapa Anda harus segera mengusir ketakutan?
Kisah para murid ini menjelas bahwa ketakutan itu dapat mengubah cara pandang kita. Pada saat murid-murid yang dikuasai ketakutan melihat Tuhan Yesus berjalan di atas air, mereka memandangnya dan berseru: “Itu hantu!”
Matius 14:26
“Ketika murid- murid- Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: “Itu hantu!”, lalu berteriak- teriak karena takut.”
Ketakutan dapat mengubah cara pandang (persepsi) seseorang. Sebenarnya dia telah menemukan solusinya yang terbaik namun ketakutan membuat ia memandang solusi itu sebagai masalah baru yang menakutkan dirinya.
Jarak antara rasa takut dan kehancuran seharusnya dibangun “jembatan” iman dengan mencari dan mempercayai Tuhan Yesus. Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti (Mazmur 46:2-4).
Yesus berkata: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadmu” (Matius 11:28).
Tuhan tidak ingin kita berpura-pura bahagia, padahal kita sedang bersusah hati. Tuhan tidak ingin kita menyimpan dan memendam ketakutan atau perasaan kuatir, marah, kecewa di saat mengalami goncangan badai dalam kehidupan kita.
Tuhan mau kita mengakuinya dan menyerahkannya kepada Dia. Tuhan Mau memberikan kelegaan dan jiwa kita akan mendapat ketenangan. Kita harus datang kepada Tuhan Yesus dan mengakui perasaan-perasaan ini di hadapan Tuhan.
Pesan Rasul Paulus di saat kita takut dan kuatir adalah berdoa, naikkan permohonan disertai dengan ucapan syukur maka Allah akan memberikan kita damai sejahtera-Nya.
Filipi 4:6-7
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.3. Kesulitan bukan berarti Tuhan telah meninggalkan kita. Tuhan selalu hadir untuk menolong kita.
Matius 14:25
“Kira- kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.”
Para murid belajar bahwa sekali pun mereka tidak dapat melihat Yesus, bukan berarti Yesus tidak peduli, bukan berarti Yesus tidak ada di tengah badai. Dia selalu hadir dan bersedia untuk menolong kita.
Jika Anda berjalan dalam iman, terkadang Anda seperti berjalan dalam kegelapan malam tanpa ada secercah cahaya. Namun apabila Anda tetap mempercayai firman-Nya maka Dia akan selalu hadir dalam hidup Anda.
When you can’t trace His hand; you can trust His heart.
Jika Anda tidak bisa memegang tangan-Nya, Anda bisa menyentuh hati-Nya dengan mempercayai Dia. Datang dan sujudlah menyembah kepada Dia!
Yesaya 42:16
Aku mau memimpin orang- orang buta di jalan yang tidak mereka kenal, dan mau membawa mereka berjalan di jalan- jalan yang tidak mereka kenal. Aku mau membuat kegelapan yang di depan mereka menjadi terang dan tanah yang berkeluk- keluk menjadi tanah yang rata. Itulah hal- hal yang hendak Kulakukan kepada mereka, yang pasti akan Kulaksanakan.4. Berkat atau Sesuatu yang terbaik dari Tuhan mensyaratkan kita menghadapi apa yang kita takuti dan taklukanlah dengan langkah iman.
Matius 14:28-29
Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada- Mu berjalan di atas air. Kata Yesus: “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.”
Jika Anda ingin mendapatkan apa yang terbaik maka Anda harus menghadapi apa yang Anda takutkan dan taklukkanlah ketakutan Anda dengan mempercayai akan janji firman-Nya.
Yesus memanggil Petrus datang mendekat kepada-Nya di tengah badai. Dan Petrus mengambil keputusan penting dalam hidupnya: “Lebih aman berada bersama Yesus di tengah badai daripada tetap tinggal di perahu tanpa Tuhan.”
Anda harus melangkah keluar dari perahu.
Anda harus melangkah dengan iman yang radikal.
Namun saat Anda melangkah keluar dari perahu, seringkali ada gangguan kecil yang menggoyahkan iman Anda.
Gangguan kecil itu berupa suara berbisik lembut:
“Apakah sudah benar keputusan keluar dari perahu?
“Bagaimana jika kamu tenggelam?”
“Bagaimana jika kamu gagal nantinya?
“Bagaimana jika kamu tidak sanggup”
“Bagaimana jika tidak selesai?”
Petrus mendengarkan bisikan suara itu, dan ia mulai tenggelam. Saat ia tenggelam responnya benar. Ia berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!” (Matius 14:30). Tuhan pun mengulurkan tangan-Nya, dan memegang tangan Petrus. Tuhan tidak pernah menolak setiap orang yang berseru kepada-Nya.
Ketika Anda berjalan bersama Tuhan, mempercayai hidup Anda di dalam tangan pemeliharaan Tuhan, melangkah dalam ketaatan; sekalipun Anda terjatuh dan gagal maka Anda akan melihat tangan Tuhan akan terulur bagi Anda untuk membawa Anda kepada keberhasilan dan keberuntungan!
Tetaplah melangkah keluar dari perahu Anda.
Berjalanlah dengan iman dan kasih. Tuhan tidak akan membiarkan Anda tenggalam!