Menjadi Orang Setia adalah Menjadi Orang Sukses
(To Be Faithful Is To Be Successful)
Matius 25:23
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Setiap orang percaya mempunyai harapan pada suatu hari nanti Tuhan akan berkata kepada kita masing-masing secara pribadi:
“Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba-Ku yang baik dan setia.” (Matius 25:23).
Di dalam Alkitab kita mendapatkan suatu contoh yang baik tentang kesetiaan, yaitu dari seorang yang bernama Daniel. Ia adalah manusia yang mempunyai spirit of excellent atau roh yang luar biasa, roh yang unggul, memiliki kemampuan dan prestasi yang lebih tinggi dari rekan-rekannya.
Apakah yang menyebabkan Daniel lebih unggul dari para wakil raja yang lain? Jawabannya adalah Daniel, dikenal sebagi orang yang setia.
Daniel 6:4-5
Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya. Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.
Dakwaan para pejabat tinggi dan wakil raja dipatahkan karena Daniel setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.
Dewasa ini sulit mencari seorang manusia yang benar-benar setia, padahal kesetiaan adalah sebuah karakter yang menyebabkan seseorang unggul dari antara orang banyak.
Kita perlu mengembangkan buah roh kesetiaan ini sebab sifat inilah yang dicari Allah di antara umat-Nya. Sebab Bagi Tuhan, kesetiaan dianggap sebagai keberhasilan.
Suatu hari ketika Anda berdiri di hadapan Allah, Anda akan mendengar kata-kata ini: “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” (Matius 25:23).
Wahyu 17:14
Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia.”
Pdt Niko Njotorahardjo, Gembala Induk kita mengatakan tahun Ayin Zayin disebut peperangan rohani, di dalam peperangan rohani ini kita harus keluar sebagai pemenang.
Pemenang adalah orang yang selalu bersama-sama dengan Kristus, mereka yang hidup intim dengan Tuhan, yaitu mereka yang terpanggil, yang terpilih dan yang setia.
Ada 5 Ciri khusus dari Orang Setia.
1. Orang Setia adalah dikenal perkataannya bisa dipercayai.
Amsal 20:6
“Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?”
2 Samuel 23:1-2
Inilah perkataan Daud yang terakhir: “Tutur kata Daud bin Isai dan tutur kata orang yang diangkat tinggi, orang yang diurapi Allah Yakub, pemazmur yang disenangi di Israel: Roh TUHAN berbicara dengan perantaraanku, firman-Nya ada di lidahku;
Seseorang yang setia dikenal perkataannya bisa dipercayai, seorang yang memegang teguh janjinya sebab ia melakukan apa yang dia janjikan. Kebesaran seseorang diukur dari perkataannya dapat dipercaya.
Itulah sebabnya mengapa Allah disebut Allah yang maha besar sebab setiap perkataan-Nya (firman-Nya) bisa dipercayai.
Allah juga disebut Allah yang setia sebab Dia adalah Allah yang memegang teguh firman-Nya; setiap perkataan yang keluar dari mulut-Nya, semuanya pasti dilaksanakan-Nya (digenapi).
Kita patut berdoa kiranya Tuhan memberikan kualitas karakter dan hati yang mulia sehingga kita bisa menjalani kehidupan yang sukses dan berbahagia.
Yehezkiel 36:25-27
Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh- Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan- Ku dan tetap berpegang pada peraturan- peraturan- Ku dan melakukannya.
2. Orang yang setia dikenal “Setia dalam pelayanan dan pekerjaannya.”
Koloses 3:23
“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”
Orang yang setia melakukan segala sesuatu dengan segenap hati, dengan sekuat tenaganya, dan menyelesaikan pelayanan dan pekerjaannya sampai tuntas.
1 Samuel 17:34-37
Tetapi Daud berkata kepada Saul: “Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya. Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup.” Pula kata Daud: “TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu.” Kata Saul kepada Daud: “Pergilah! TUHAN menyertai engkau.”
Oleh karena Daud mencintai pekerjaannya menggembalakan kambing domba, maka ia setia kepada pekerjaannya. Ia bertanggung jawab memelihara keselamatan kambing dombanya tanpa menghiraukan keselamatan nyawanya sendiri. Ia mengerjakan pekerjaannya dengan segenap hati seperti untuk Tuhan.
Oleh karena Daud setia pada perkara kecil, yaitu menggembalakan kambing domba, dengan menaklukkan singa dan beruang maka Tuhan memberikan Daud perkara besar, yaitu menggembalakan umat Israel dengan menaklukkan Goliat!
3. Orang yang setia dikenal suka belajar dan merenungkan firman Tuhan.
Pengkotbah 10:10
“Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.”
Orang yang setia adalah seorang yang rendah hati; seorang yang tidak pernah berhenti belajar dan mengembangkan diri, seorang yang rindu untuk terus bertumbuh di dalam imannya, pengharapannya dan kasihnha kepada Tuhan Yesus.
Ulangan 4:6
Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.
Kesetiaan belajar firman Tuhan membuat kita bijaksana dan berakal budi di mata bangsa-bangsa. Umat yang besar adalah umat yang bijaksana dna berakal budi.
1 Samuel 17:38-39
Lalu Saul mengenakan baju perangnya kepada Daud, ditaruhnya ketopong tembaga di kepalanya dan dikenakannya baju zirah kepadanya. Lalu Daud mengikatkan pedangnya di luar baju perangnya, kemudian ia berikhtiar berjalan, sebab belum pernah dicobanya. Maka berkatalah Daud kepada Saul: “Aku tidak dapat berjalan dengan memakai ini, sebab belum pernah aku mencobanya.” Kemudian ia menanggalkannya.
Daud belum bisa mengenakan baju perang dan pedang tetapi oleh anugerah Allah, ia berhasil menaklukkan Goliat hanya dengan batu dan alih-alih.
1 Samuel 18:4-5
Yonatan menanggalkan jubah yang dipakainya, dan memberikannya kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat pinggangnya. Daud maju berperang dan selalu berhasil ke mana juga Saul menyuruhnya, sehingga Saul mengangkat dia mengepalai para prajurit. Hal ini dipandang baik oleh seluruh rakyat dan juga oleh pegawai-pegawai Saul.
Daud tidak berhenti bertumbuh.
Ia mempertajam kemampuan dan keterampilannya untuk berperang sampai ia mahir menggunakan semua peralatan perang. Dan ia selalu berhasil di dalam setiap peperangan. Hasilnya, Daud diangkat sebagai Panglima Perang, dan Raja atas Israel.
Alkitab mengatakan: “Daud berhasil di segala perjalanannya, sebab TUHAN menyertai dia.” (1Samuel 18:14).
4. Orang yang setia dikenal saat ditekan atau ditindas ke bawah dan tetap setia saat disanjung diangkat naik ke atas.
Daud memiliki sikap iman yang positif di saat ia mengalami kesulitan dan tekanan hidup. Ia mengerti bahwa pujian dan ucapan syukur dapat menghadirkan Allah di tengah pergumulan dan kehidupannya.
Filipi 2:14-16
“Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut- sungut dan berbantah- bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak- anak Allah yang tidak bercela di tengah- tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang- bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah- susah.“
Rasul Paulus menasehatkan agar melakukan segala sesuatu dengan tidak bersunggut-sunggut dan berbantah-bantahan; janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi lakukanlah apa yang baik bagi semua orang; hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang.
Orang setia adalah orang yang punya iman, pengharapan dan kasih.
Jika Anda punya iman, Anda dapat memindahkan gunung.
Jika Anda punya pengharapan, Anda dapat menunggu gunung pindah.
Jika Anda punya kasih, Anda dapat mendaki dan melewati gunung itu.
Jika Anda punya iman, Anda percaya Tuhan sanggup menyingkirkan orang yang menyusahkan Anda; jika Anda punya pengharapan, Anda menantikan kapan orang itu tersinggir dari hidup Anda; tetapi jika Anda punya kasih, Anda akan tetap membiarkan orang sulit itu bersama Anda sebab Anda percaya bahwa Tuhan sedang bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi Anda melalui orang tersebut.
Yesus membiarkan Yudas Iskariot tetap tinggal bersama-Nya karena Dia percaya bahwa Allah bisa memakai orang tersebut untuk menggenapi rencana-Nya bagi Yesus Kristus.
Orang yang setia itu bertumbuh di dalam Kasih (Efesus 3:18-19).
a. Ia mengasihi lebih banyak orang sekarang daripada sebelumnya.
b. Ia mengasihi lebih banyak jenis orang daripada sebelumnya.
c. Ia mengasihi dalam waktu yang lebih lama daripada sebelumnya.
5. Sukses adalah orang yang setia dalam keuangannya (murah hati).
Daud, orang yang setia dan juga seorang yang murah hati.
Kitab 1 Tawarikh 29:4 menjelaskan persembahan Daud untuk membangun Bait Allah.
3.000 talenta emas Ofir: 3.000 x 34 Kg= 102.000 Kg (Rp 600 juta/Kg emas Aneka Tambang) ~> Rp61,2 Triliyun.
7.000 talenta perak murni: 7.000 x 34 Kg= 238.000 Kg (Rp 10 juta/Kg perak Aneka Tambang) ~> Rp2,38 Triliyun.
Emas untuk barang-barang emas.
Perak untuk barang-barang perak.
Besi untuk barang-barang besi.
Kayu untuk barang-barang kayu.
Batu permata mahal-mahal dan sangat banyak pualam.
Matius 6:19-21
“Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
Daud hatinya begitu rindu akan hadirat Tuhan. Ia suka dekat dengan Tuhan. Seumur hidupnya ia terpanggil untuk membangun Bait Allah. Ia mengumpulkan uangnya, hartanya hanya untuk membangun rumah bagi Tuhan. Itulah sebabnya Daud disebut seorang yang berkenal di hati Tuhan karena dia setia! Maukah Anda menumbuhkan roh kesetiaan?
Tuhan Yesus memberkati.